Selasa, 14 April 2015

Sanggar Remaja Paropo Kelurahan Paropo Kecamatan Panakkukang Kota Makassar

SANGGAR REMAJA PAROPO, oleh Yahya Syamsuddin


Tari Pepe'-pepeka ri Makkah oleh Sanggar Remaja Paropo

Sanggar Remaja Paropo bersama rombongan KNPI Makassar di Kalimantan, Balik Papan

Piagam Penghargaan pada Festifal Nasional Teater Tradisional se-Indonesia, mewakili Sulawesi Selatan

Dg.Baharu (anggota Sanggar Remaja Paropo) Membakar kakinya saat atraksi tari pepe'pepeka ri Makkah

Sanggar Remaja Paropo ($Rp) adalah salah satu sanggar kesenian tradisional yang ada di Kampung Paropo yang aktif dalam melestarikan Kesenian tradisional Paropo yang merupakan kekayaan budaya yang ada di kota Makassar.
Kampung Paropo merupakan Kampung yang dulunya berada dalam wilayah administrasi Kerajaan Gowa. dan sekarang ini masuk dalam wilayah Kota Makassar. Kampung Paropo merupakan perkampungan penduduk tu Mangkasara', di mana penduduknya masih serumpun, memiliki hubungan keluarga atau ikatan darah. pindu, cikali, saribattang, dan lainnya.
Sekretariat Sanggar : Kampung Paropo Jl.Paropo 3 Kelurahan Paropo Kecamatan Panakkukang Kota Makassar, kontak person : Idhal +62 8524 1576 777.
$anggar Remaja Paropo berdiri sejak tahun 1992 yang didirikan oleh beberapa anak Remaja yang pernah aktif di Sanggar Ilolo Gading yang dipimpin oleh Arsyad Dg. Aca.
Sanggar Remaja Paropo, di bawah pimpinan Jumakkara, S.Sos alias Idhal, telah keliling mancanegara mementaskan berbagai kesenian tradisional Yang Berasal dari Kampung Paropo.Di antaranya Afrika Selatan dan Malaysia. Pada tahun 2017 hingga sekarang, kepemimpinan sanggar dilanjutkan oleh Usman Madjid, S.Sos sebagai pelanjut tongkat estafet kepemimpinan sanggar.
Di antara kesenian tradisional yang sering dimainkan adalah :
1. Tari Pepe'-Pepeka ri Makkah, merupakan tari api dengan bercorak agama Islam, dengan syair-syair yang merupakan ajakan menyebaran agama Islam, yang dicampur dengan lagu-lagu mustahele.
2. Tari Si'ru , tari sendok yang dipadu dengan gerakan "Manca'" (seni bela diri Makassar)
3. Ganrang Bulo Ilolo gading yang menceritakan tentang berdirinya kesenian ganrang bulo yang bahannya dari bambu yang hanya ada serumpun (sikasombo) dan malu bila tak dibuat Ganrang Bulo Paropo, dan Ganrang Bulo 42 yang menggambarkan penyiksaan saat Nippon (Jepang) menjajah Indonesia. lagu tersebut menceritakan masa kedatangan Jepang, penyiksaan dan penderitaan rakyat.
4. tari & Teater Tradisional "Kondo Buleng" yang berarti bangau putih, teater ini mendapatkan penghargaan Teater Terbaik saat Festival Teater Tradisional se -Indonesia, 2014 di Gedung Kesenian Jakarta, dibawah Pimpinan Djumakkara bersama rombongan dari Pemerintah Daerah Propinsi Sul-Sel, yang saat itu ditangani oleh IBU HERA.
5. lawa'-lawa' (lawak) : bunting-bunting mangkasara' berisi pesan-pesan orang tua pada anak yang memasuki dunia baru dengan keluarga/rumah tangga baru yang dikemas dalam suasana yang lucu dengan sastra abbicara sibalekang, angnginroi loro je'ne, erang-erang, dll.


Maeki naki a'bulo sibatang, sipakainga', sipakatau, empo sipitangarri, tallang kisipaumba, ammanyu' kisiparampe.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar